Siswa SMK Gedangsari Memproduksi Selendang Tenun Gedog Tuban dengan Pewarnaan Alam Indigo Pesanan Dari UNY

Siswa SMK Gedangsari Memproduksi Selendang Tenun Gedog Tuban dengan Pewarnaan Alam Indigo Pesanan Dari UNY

By : Suparyanti, S.Pd

 

Wastra Nusantara khususnya batik memiliki ragam warna, corak, motif, dan penuh simbolik. Salah satu yang menembus pasar dunia adalah batik indigo. Batik berwarna biru nila yang didapat dari proses fermentasi daun pohon indigofera tinctoria yang meresap ke dalam kain ini punya ketahanan warna yang kuat.

Warna indigo didapatkan Tanaman indigofera (tarum, nila, indigo) sebagai pewarna alami dinilai prospektif untuk tingkatkan kualitas batik di Indonesia. Selain menghasilkan zat warna yang bagus, pewarna dari indigofera aman untuk lingkungan.

Proses pewarnaan alami menggunakan tanaman Indigo (Indigofera tinctoria) pada batik telah digunakan selama berabad-abad di Indonesia. Teknik ini merupakan salah satu kearifan lokal dari Nusantara yang sudah lama dilakukan oleh para pengrajin batik sejak zaman dahulu.

SMKN 2 Gedangsari mendapatkan order Batik warna indigo yang dituangkan dalam kain Tenun Gedog Tuban, Motif yang dibuat adalah motif tradisional daerah Kalimantan dan Kontemporer. Order ini datang dari Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 75 lembar selendang. Project batik ini dikerjakan kurang lebih 3 minggu oleh siswa SMKN 2 Gedangsari.  Dengan adanya order ini menambah wawasan bagi siswa siswi dalam pengetahuan wastra nusantara yang sangat beragam.

Kain tenun gedog dari daerah Tuban dikenal sebagai salah satu kekayaan tradisi wastra di Indonesia. Kain dengan ketebalan dan tekstur khas ini hanya diproduksi di Kerek, Tuban. Hingga kini kain tenun gedog yang dihias batik dengan motif yang juga khas ini masih ditenun oleh perempuan terampil di Kerek, dan dikenakan dalam berbagai upacara adat setempat serta dijual ke luar daerah dan menjadi bagian dari mode Indonesia.

Teknik membatik pada kain gedog ini sangat membutuhkan ketelitian dan kesabaran, karena tekstur kain tenun gedog lebig tebal dan berserat kasar, tidak seperti kain katun, meskipun sulit namun dapat diselesaikan dengan baik dan costumer puasdengan hasil batiknya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top